Tapaktuan, KBBACEH.news – Anggota DPRK Aceh Selatan, Hadi Surya S.TP MT meminta kepada Pemkab Aceh Selatan agar mengaktifkan kembali pos penjagaan perbatasan Aceh Selatan – Subulussalam.
Permintaannya itu menyusul meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 9 orang yang didominasi oleh tenaga medis di Aceh Selatan.
Politisi dari Partai Gerindra itu juga mengungkapkan rasa kekecewaannya atas penutupan posko penjagaan perbatasan yang terkesan sepihak tanpa melihat kondisi lapangan.
“Padahal 1 dan 2 kasus positif Covid-19 berhasil terjaring, berkat kesigapan Pos Perbatasan,” kata Hadi Surya kepada wartawan di Tapaktuan, Jum’at (31/7/2020).
Namun, sambungnya, kalau tidak terjaring oleh petugas di pos perbatasan sudah berapa banyak yang terpapar.
Namun jasa pahlawan melawan Covid-19 di perbatasan dibalas dengan penutupan pos perbatasan dan berkembang rumor bahwa perbatasan itu kewajiban provinsi dan Pos Perbatasan hanya buang-buang uang saja.
“Sekarang coba kita lihat, apa pos perbatasan Aceh Sumut yang dicanangkan provinsi sudah berjalan, silakan cek kelokasi perbatasan Aceh Sumut,” tegasnya.
Ia menyatakan, menyikapi keadaan ini perlu kesadaran bersama, taati semua protokol kesehatan, mengurangi aktivitas diluar rumah jika tidak penting.
“Saya harapkan posko penjagaan di perbatasan agar segera diaktifkan kembali dan bangun kerjasama yang baik dengan tim penjagaan kota Subulussalam,” pungkasnya. (Red)