Tapaktuan.KBBAceh.news – Peringatan Hari World Clean Up Day (WCD) Tahun 2023 Provinsi Aceh yang di Pusatkan pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Pala Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, berjalan dengan lancar, Sabtu, (16/9/2023).
Kegiatan WCD tersebut di buka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Aceh yang di wakili oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan Dan Pengendalian Pencemaran, Joni, ST, MT, PH.
Joni mengatakan bahwa acara aksi bersih-bersih ini di laksanakan serentak di seluruh dunia dengan tujuan untuk menyatukan umat manusia dari berbagai budaya agama, ras untuk membersihkan bumi dari permasalahan sampah.
“World Cleanup Day (WCD) pertama kali di inisiasi pertama oleh organisasi pemerintah di negara Estonia pada tahun 2008, World Cleanup Day Indonesia (WCDI) pertama kali diperkenalkan oleh Let’s Do It! Indonesia pada tahun 2014,” Ujar Joni.
Selain itu, Joni menambahkan bahwa Let’s Do It! Indonesia yang merupakan organisasi di bawah naungan Let’s Do It! World Movement menggandeng berbagai komunitas untuk membentuk organisasi core team nasional di Indonesia dengan tujuan memimpin aksi gotong royong pungut sampah terbesar di dunia.
“Aksi World Cleanup Day di Indonesia telah sukses dilaksanakan dari tahun 2018-2021 dengan total mencapai 22.694.328 relawan, 43.234.680 kg sampah telah dibersihkan, serta melibatkan 7.813 komunitas, 641 perusahaan, dan 353 universitas di 191 negara,” Kata Joni.
Kegiatana WCD merupakan salah satu bentuk kampanye dalam menangani sampah dimana WCD Pada tahun 2023, yg dengan mengusung visi Bumi yg bebas dari masalah isu persampahan dan misi menyelesaikan visi sampah yang mencemari lingkungandengan gerakan jutaan masyarakat untuk melaksanakan aksbersih-bersih lingkungan.
Secara nasional Aceh menyumbangkan 65 juta ton sampah perhari sampai dengan tahun 2021 Indonesia merupakan peringkat 2 dunia yang membuang sampah plastic ke laut.
Sedangkan di Aceh sendiri pada tahun 2022 menghasilkan 56.000 ton sampah atau sekitar 28.000 tonperhari, yang bisa di tangani hanya 45,54 persen sisanya sampah di selokan, sungai dan dibuang ke laut, angka penanganan sampah yang sanggup di tangani pemerintah Aceh baru sekita 4,65 persen.
“Persoalan sampah harus melibatkan seluruh komponen masyarakat karena pemerintah pusat dan daerah tidak akan mampu menangani masalah sampah ini kalu tidak seluruh stackholder bekerjasama dalam menangani sampah, Sampahmu tanggung jawab mu,” Ujarnya.
Bupati Aceh Selatan melalui Asisten Bidang Administrasi Umum, Halimudin, SH, MH mengatakan bahwa masalah sampah ini merupakan tanggung jawab kita semua mari kita jaga lingkungan kita agar tetap bersih dimulai dari lingkungan keluarga kita masing-masing.
“Kami menghimbau agar tetap bersih dalam mengelola lingkungan dari Sampah, hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab kita bersama,” Kata Halimudin.
Acara World Cleanup Day 2023 ini di hadiri oleh TNI/POLRI, sejumlah pejabat SKPK Setdakab Aceh Selatan Ormas Pemuda Pancasila dan para tamu undangan lainnya.(Zc)