Komunitas Wisata Kota Tua nikmati Agrowisata Jambu Kristal Afdhal di Bakongan Timur, Surga Petik Sendiri yang Bikin Ketagihan

Komunitas Wisata Kota Tua nikmati Agrowisata Jambu Kristal Afdhal di Bakongan Timur, Surga Petik Sendiri yang Bikin Ketagihan
  Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:

 

KBBAceh.News | ACEH SELATAN — Di Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan, kebun jambu kristal milik Afdhal tak sekadar tempat berwisata. Ia adalah simbol dari bagaimana ide sederhana bisa tumbuh menjadi penggerak ekonomi lokal, di tengah sejuknya udara pegunungan dan hamparan hijau yang menenangkan.

Agrowisata Jambu Kristal Afdhal, dengan sekitar 300 batang pohon jambu kristal di lahan seluas 4.000 meter persegi, kini menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal. Setiap akhir pekan, ratusan pengunjung berdatangan — memetik, mencicipi, dan menikmati sensasi jambu kristal segar yang renyah dan manis langsung dari pohonnya.

“Awalnya saya suka jalan-jalan dan sering lihat kebun agrowisata di luar daerah. Dari situ saya termotivasi menanam jambu kristal di tanah sendiri. Alhamdulillah, sekarang sudah menghasilkan dan mulai ramai pengunjung,” kata Afdhal, pemilik kebun, saat ditemui di sela-sela merawat tanaman, Minggu (02/11/2025).
Sensasi “petik sendiri” itulah yang menjadi daya tarik utama kebun ini. Pengunjung cukup membayar Rp 20 ribu per kilogram untuk membawa pulang hasil panen mereka. Bagi yang ingin menanam, Afdhal juga menjual bibit jambu kristal, menambah nilai tambah bagi usaha kecilnya.
Dari aktivitas ini, Afdhal mengaku mampu meraih omzet hingga juta per bulan. Namun baginya, kebun ini bukan hanya soal penghasilan, tapi juga ruang berbagi inspirasi bagi masyarakat sekitar.
“Saya ingin anak muda di desa ini tahu, lahan kecil pun bisa produktif kalau dikelola dengan semangat dan inovasi,” ujarnya.
Salah satu anggota Komunitas Wisata Kota Tua, Husen yang sekarang bermukim di Kota Subulusalam juga hadir bersama, ia mengaku terpesona dengan cita rasa jambu kristal di kebun tersebut.

“Jambunya, manis dan rapuh. Apalagi kalau dimakan pakai cabai rawit, garam, gula, dan asam mantap bana rasanya,” ucapnya sambil tertawa.

Suasana di kebun memang mendukung keakraban. Pengunjung bisa bersantai di bawah pohon rindang sambil berfoto di antara barisan jambu tanpa biji yang bergelantungan. Udara pegunungan yang segar menambah nikmat pengalaman sederhana ini.

Ketenaran agrowisata ini tak lepas dari promosi yang gencar dilakukan Afdhal di media sosial. Dari sanalah pengunjung dari berbagai kecamatan di Aceh Selatan mulai berdatangan.

Ketua Komunitas Wisata Kota Tua yang juga Kepala Dinas Pariwisata Aceh Selatan, Muchsin ST, menilai langkah Afdhal sejalan dengan arah pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.

“Model seperti ini sangat kami dukung. Agrowisata bukan hanya soal keindahan, tapi juga soal pemberdayaan dan peningkatan ekonomi warga desa,” katanya.

Kini, Agrowisata Jambu Kristal Afdhal tak lagi sekadar kebun buah. Ia tumbuh menjadi ruang sosial baru tempat keluarga, pelajar, hingga pecinta buah bertemu, belajar, dan menikmati hasil bumi dengan cara yang lebih bermakna.

Di tengah derasnya arus wisata modern, jambu kristal di Desa Seulekat hadir mengingatkan kita bahwa kesegaran, kejujuran, dan kerja keras selalu berbuah manis seperti jambu kristal Afdhal yang renyah di setiap gigitannya. (Red)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

error: Jangan Suka Copy Punya Orang, Jadilah Manusia Yang Kreatif!!