Kutacane KBBAceh.news | Banyak kalangan masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara mengeluhkan kinerja petugasnya Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III wilayah Aceh. Pasalnya terdapat sejumlah ruas-ruas Jalan Nasional saat musim hujan digenangi air. Sehingga air mengendap di badan dan pengendara motor maupun mobil sudah melintas.
Berdasarkan amatan wartawan kbbaceh.news pada Sabtu 26 Desember 2023 terlihat di ruas Jalan Nasional Kuning I Kecamatan Bambel tidak terdapat rambu lalulintas pada jalan yang digenangi air itu. Padahal seharusnya pihak Kordinator lapangan (Korlap) harusnya memasang rambu lalulintas demi kenyamanan pengendara. Kemudian mereka selaku petugas lapangan atau Korlap dan Penilik cepat tanggap terhadap kondisi itu. Sebab genangan air di badan jalan sudah lama dibiarkan pihak BPJN III wilayah Aceh.
Bahkan salah seorang warga setempat mengatakan, kita sangat menyayangkan sikap dari petugas BPJN III Aceh yang kurang tanggap dan peduli terhadap kondisi jalan tersebut. Dan sepertinya mereka membiarkan genangan air ini. Ungkap Hasanba warga setempat.
Kemudian kondisi jalan berikutnya di terdapat di desa Purwodadi kecamatan Badar Agara, Kondisi jalan dipenuhi lumpur dan material kerikil . Karena guyuran hujan deras semalam. Kami terpaksa membersihkan material jalan ini dengan inisiatif sendiri. Karena pihak petugas BPJN III Aceh Korlap nya seperti tidak peduli dengan kondisi jalan setelah banjir. Sebut seorang pedagang warga disana.
“Dengan terpaksa kami sendiri yang membersihkan material jalan ini pak. Karena kami jualan. Jika tidak segera kami bersihkan, kami khawatir lumpur dan material kerikil ini mengering dan abu-abu akan berterbangan, dan jualan kami pasti tidak akan laku.” Keluh mereka.
Selanjutnya terkait bobroknya kinerja tenaga Kordinator lapangan dan Penilik BPJN III Aceh, anggota Komisi C DPRK Aceh Tenggara, Gabe Maratua Tambunan SE kepada media ini, mengungkapkan dirinya juga sangat kecewa dan kesal terhadap kinerja personil lapangan pihak BPJN III wilayah Aceh. Katanya kita sangat menyayangkan mereka belum maksimal bekerja untuk melakukan penanganan ruas jalan yang berlumpur akibat banjir.
Sedangkan kita ketahui bersama ada beberapa ruas-ruas jalan yang seharusnya membutuhkan drainase (paret), guna untuk menghindari terjadinya genangan air di badan jalan. Akan tetapi ini tidak mereka buat derainase nya. Dan juga rambu lalulintas sangat minim. Sehingga pengguna rawan sekali terjadi kecelakaan apa lagi pada malam hari.
“Saya merasa heran, apakah petugas atas personil BPJN III wilayah Aceh yang ditempatkan di Aceh Tenggara tidak bekerja, atau memang mereka hanya menerima gaji buta saja, tanpa bekerja. Kemudian kita juga sangat susah berkomunikasi dengan mereka. Karena pihak Korlap dan Penilik jarang ditemukan di lokasi.
Untuk itu kita meminta ketegasan dari
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh (BPJN) Aceh untuk segera mengevaluasi kinerja Korlapnya di Aceh Tenggara, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 35 BPJN Aceh, Teuku Munawar, sebab sebagai petugas lapangan seharusnya mereka respon cepat terhadap semua keluhan masyarakat kita. Dan sebaiknya untuk petugas Korlap dan Penilik diangkat dari putra daerah saja. Supaya mereka bisa bekerja maksimal. Harap Gabe Maratua Tambunan .
Sementara itu, Korlap BPJN III Aceh, Said Klidin, saat dikonfirmasi lewat WhatsApp nya mengatakan, saya selaku pegawai negeri sipil dimana saja siap untuk ditempatkan. Karena sudah di sumpah. Kemudian saya juga minta kalau bisa, saya dikembalikan saja lagi ke kabupaten Gayo Lues. Singkatnya
Diberitakan sebelumnya bahwa personil BPJN III wilayah Aceh khususnya Korlap dan Penilik tidak bekerja profesional sesuai dengan kontrak kerja. Karena ketika musim hujan tiba sejumlah ruas-ruas jalan nasional Kutacane -Batas Sumur badan jalan digenangi air , lantaran petugas tidak responsif.
Hal tersebut tidak terlepas bobroknya kinerja tenaga Kordinator lapangan (Korlap) dan Penilik Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III wilayah Aceh. Karena mereka sebagai tenaga Korlap diduga tidak bekerja secara maksimal dan profesional sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menjalankan tugasnya. Seharusnya sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) dan Penilik kini kondisi Jalan Nasional Kutacane -Lawe Pakam batas Sumatra Utara. Sehingga kini banyak menuai masalah.[Hidayat]