By Dr. Khairuddin, S.Ag,. MA
KBBAceh.News | Tapaktuan – Saat dua hati bersatu dalam akad suci, kita tahu bahwa pernikahan bukan hanya penyatuan dua jiwa, tapi juga penyatuan niat untuk hidup dalam keberkahan. Namun tahukah kita, bahwa cinta yang kita ikrarkan bisa menjadi lebih dari sekadar janji manusia? Ia bisa menjadi jalan wakaf, amal jariyah, dan ladang pahala yang terus mengalirβbahkan setelah usia tak lagi menyapa.
Inilah semangat dari Wakaf Tunai Catin (WTC). Sebuah gerakan kecil dari hati, namun berdampak besar bagi kehidupan umat. Melalui program ini, setiap calon pengantin diberi kesempatan mulia: mewakafkan sebagian hartanya di saat memulai rumah tangga, demi menghidupkan ekonomi umat dan membangun peradaban kebaikan.
Bayangkan, di hari terindah dalam hidupmu, kau bukan hanya menyematkan cincin di jari, tapi juga menanam benih kebaikan yang tak akan pernah layu. Seperti sabda Nabi SAW: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)
Wakaf tunai adalah sedekah jariyah yang paling praktis namun bernilai strategis. Ia bisa dimulai dengan angka kecil, namun hasilnya bisa memberdayakan banyak jiwa. Saat engkau dan pasanganmu memulai hidup bersama, kalian juga sedang menjadi bagian dari perubahan sosial, membangun masjid, pesantren, panti, atau membiayai usaha kecil umat. Subhanallah, nikahmu menjadi lebih dari sekadar janji; ia menjadi jalan abadi menuju surga.
Mari jadikan pernikahanmu bukan hanya untukmu, tapi juga untuk umat. Tulis sejarah cintamu bukan hanya di buku nikah, tapi juga di lembaran amal yang akan dibuka di akhirat kelak.
Nikahmu adalah awal perjalanan. Wakafmu adalah bekal keabadian. Jangan tunda. Wakafkan cintamu, wakafkan hartamu. Mulai dari akad, mari berbuat untuk umat. (Red)