Tapaktuan, KBBAceh.news – Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 79, Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Selatan kunjungi makam Panglimo Rajo Lelo, di Desa Sapik, Kecamatan Kluet Timur, Kamis 15 Agustus 2024.
Saat acara, Kapolres Aceh Selatan, AKBP Mughi Prasetyo Habrianto, Dandim 0107/Aceh Selatan, Letkol Inf Faiq Fahmi, para SKPK, Camat Kluet Tengah, Geuchik, para ASN, Para Siswa di kecamatan setempat.
Penjabat Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma, dalam arahannya mengatakan hari ini merupakan rangkaian kita memperingati 79 tahun hari kemerdekaan Indonesia, dan disini kita bisa menilai bagai mana jiwa kita bisa menghargai nilai-nilai kebangsaan dan Nasionalisme,” ucapnya.
Dia berharap, para pahlawan yang telah gugur di medan perang demi bangsa dan agama ini, diberikan tempat yang layak di sisi yang maha kuasa.
Namun bagi kita yang telah diamanahkan, mari sama-sama kita berbuat baik untuk Aceh Selatan, baik dalam hal pembangunan maupun kehidupan bersosial, sebagaimana yang diharapkan oleh para pahlawan.
Hilangkan permusuhan dan perselisihan yang mengakibatkan perpecahan diantara kita, “ini merupakan salah satu upaya kita dalam mengenang para pejuang di masa lalu, sehingga kita bisa menikmati hasil dari perjuangan mereka,” tuturnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lebih kurang 100 hari lagi, “Pilkada merupakan mekanisme untuk memilih para pemimpin yang telah diterapkan secara undang-undang,” jelasnya.
Dia menegaskan para pemimpin gampong terkhususnya untuk menjaga daerah masing-masing supaya tidak terjadinya perpecahan, “mari kita bersatu untuk mewujudkan demokrasi yang baik,” pinta Cut Syazalisma.
Dia juga berharap kedepannya terpilih sosok pemimpin yang selalu berpihak kepada masyarakat, yang mementingkan kemajuan daerah yang kita cintai ini, demikian kata Pj Bupati Aceh Selatan.
Terpisah, Ibnu Wantaser, atau kerap dipanggil Panglimo Rajo Lelo, dia lahir di Pung Besei, saat ini disebut Kampung Sapik, Kecamatan Kluet Timur yang merupakan pemekaran dari kluet selatan, Aceh Selatan. Dia diangkat menjadi Panglima oleh Raja Kluet Kejeurun Mukmin pada tahun 1913.
Pada masanya lah terbunuhnya Kapten J Paris, orang belanda yang dikenal sebagai prajurit kebal peluru, dan bahkan salah satu dari pasukan yang jadi kebanggaan tentara Belanda pada masa itu. (Red)