Tapaktuan, KBBAceh.news – Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Aceh Selatan tahun 2024 yang di laksanakan di Aula Bappeda lantai III Tapaktuan di hadiri oleh Pj. Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma, S.STP pada Kamis, 28/03/2024.
Acara yag dimulai pukul 14.00 wib tersebut turut di hadiri Pj. Ketua PKK Kabupaten Aceh Selatan Bd. Yuliani Irvana R, S.Tr.Keb, Forkopimda Aceh Selatan, Kepala SkPK, Kepala Puskesmas, Technical Assistant Stunting Aceh Selatan dan tau undangan lainnya.
Dalam kata sambutannya Pj Bupati mengatakan “Percepatan penurunan angka stunting merupakan program prioritas Nasional, yang dipertegas melalui Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Salah satu implementasinya adalah rencana aksi nasional sebagai pedoman dan panduan bagi pemerintah pusat, daerah, hingga gampong dalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting” 
“Dalam penanganannya, stunting memerlukan dukungan dari seluruh pihak secara berkelanjutan. percepatan penurunan stunting perlu dilakukan dengan intervensi spesifik dan terpadu dari semua stakeholder yang ada”. Ucap Pj Bupati.
“Namun demikian, perlu diingat, berdasarkan rilis hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka stunting untuk tingkat provinsi aceh masih sebesar 29,4%, hanya turun sekitar 1,8% dari tahun sebelumnya sebesar 31,2%. sedangkan target kita di kabupaten aceh selatan adalah sebesar 20%, sebuah angka capaian yang cukup besar, namun sangat realistis jika dikerjakan dengan kerja bersama”.
“Dalam momen rembuk stunting siang ini, saya ingin mendengar secara langsung, komitmen dari seluruh perangkat daerah maupun stakeholder lainnya, apa saja aksi yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan dalam upaya penanganan sunting. serta apa permasalahan yang dihadapi”. tutup Pj. Bupati
Sementara itu Pj. Ketua PKK Kabupaten Aceh Selatan Bd. Yuliani Irvana R, S.Tr.Keb,dalam arahannya berpesan :
1. Harapan kedepan kita tetap bersemangat dan berkomitmen dalam pencegahan penurunan stunting di tahun 2024, sebagaimana yg telah kita laksanakan di tahun 2023;
2. Kepada seluruh sektor untuk sadar akan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam pencegahan penurunan angka Stunting;
3. Utk intervensi sensitif selama ini telah dilaksanakan oleh tim2 sektor Kesehatan;
4. Kepada pihak ulama dan tokoh agama agar bisa bekerja sama dg baik dalam hal ajakan persuasif kepada masyarakat terkait imunisasi dasar ke anak balita yg selama ini masih kurang;
5. Kepada Desa lokus stunting agar tepat sasaran dlm penanganan baik dari pembagian makanan sehat dan juga pemantauan kesehatan masyarakat lokus stunting;
6. Mari kita tingkatkan rasa kepedulian kita bersama mulai dari desa, kecamatan, SKPK dan seluruh stakeholder. (red)
