Rasa Sakit yang Membuat Kita Tumbuh

Rasa Sakit yang Membuat Kita Tumbuh
  Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:

By Dr. Khairuddin MA

Tapaktuan, KBBAceh.news – Pernahkah kamu terluka oleh kata-kata seseorang? Atau mungkin dikhianati oleh orang yang sangat kamu percaya? Luka seperti itu memang perih. Tapi ada satu hal yang perlu kita pahami: dendam tidak pernah menyembuhkan apa-apa, justru membuat luka itu semakin dalam dan lama sembuhnya.

Bayangkan kamu jatuh dan lututmu terluka. Kamu punya dua pilihan: merawatnya agar cepat sembuh, atau terus menggaruknya karena marah telah jatuh. Jika kamu memilih marah dan membiarkan luka itu terus kamu sentuh dengan emosi, maka ia tak akan kunjung pulih—bahkan bisa bernanah. Tapi jika kamu bersihkan, obati, dan biarkan waktu menyembuhkannya, maka dalam beberapa hari kamu bisa berlari lagi, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.

Suatu hari, ada seorang pemuda bernama Ilham. Ia bekerja keras di sebuah perusahaan dan mempercayai atasannya seperti saudara sendiri. Namun, di saat penilaian kenaikan jabatan, atasannya justru menjatuhkannya dengan fitnah agar promosi diberikan pada orang lain. Ilham sakit hati, kecewa, dan ingin membalas. Tapi ia memilih diam, menarik diri sejenak, dan menata ulang langkahnya.

Ia memutuskan belajar lebih giat, memperkuat keahlian, dan pindah ke tempat kerja lain. Lima tahun kemudian, Ilham menjadi direktur di perusahaan besar. Suatu hari, ia bertemu kembali dengan atasannya yang dulu—yang kini bekerja serabutan setelah perusahaannya bangkrut. Ilham tak membalas dendam. Ia justru mengulurkan tangan dan berkata, “Terima kasih, karena rasa sakit dulu telah membuat saya menjadi lebih kuat dari yang saya bayangkan.”

Begitulah. Rasa sakit itu, jika kita terima dengan hati yang lapang, akan menjadi pupuk bagi pertumbuhan jiwa kita. Ia akan mengajarkanmu bahwa kamu bisa bangkit, bahkan setelah jatuh. Bahwa kamu bisa memaafkan, bukan karena orang itu pantas dimaafkan, tapi karena kamu pantas untuk damai dan bahagia.

Bukan berarti kamu harus membiarkan orang menyakitimu terus-menerus. Tapi kamu bisa memilih: apakah kamu mau jadi seseorang yang terus menggendong beban luka itu ke mana pun kamu pergi, atau kamu mau meletakkannya dan berjalan lebih ringan?

Jadi, biarkan sakitmu menjadi pengingat, bukan pengikat. Jadikan ia jendela untuk melihat kehidupan dari sudut yang lebih dalam dan bermakna.

Dan ingat: bunga paling indah pun tumbuh dari tanah yang kotor dan becek. Maka biarkan luka itu menyirami pertumbuhanmu. (Red)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

error: Jangan Suka Copy Punya Orang, Jadilah Manusia Yang Kreatif!!