Tahlil di Tepi Harap, Tahmid di Tengah Rasa Syukur

Tahlil di Tepi Harap, Tahmid di Tengah Rasa Syukur
  Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:

By Dr. Khairuddin MA

KBBAceh.News | Tapaktuan – Takbir itu menggema. Melingkupi bumi yang letih, menyelimuti hati yang selama ini sibuk sendiri.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…”

Terdengar di langit dan bumi, tapi pertanyaannya: sudahkah menggema di dalam hati?

Idul Adha bukan sekadar perayaan.

Ia adalah panggilan pulang bagi jiwa yang selama ini tenggelam dalam hiruk pikuk dunia.

Ia mengingatkan, bahwa sehebat apa pun kita membangun hidup, tetap saja ada yang lebih besar.

Dan yang besar itu, bukan nama kita, bukan harta kita, bukan jabatan kita. Yang besar itu hanyalah Allah.

Tahmid pun terucap, “Alhamdulillah…”

Bukan sekadar kata syukur, tapi seruan jiwa yang menyadari:

setiap napas ini adalah pemberian, setiap nikmat ini hanyalah titipan. Tak ada yang benar-benar milik kita. Kita hanya menumpang sebentar, di dunia yang fana, menuju keabadian yang nyata.

Lalu tahlil pun hadir, “La ilaha illallah.”

Ucapan yang sederhana tapi berat di timbangan. Karena ia berarti melepas segala tuhan-tuhan kecil dalam hidup, ambisi yang membutakan, cinta yang melalaikan, pencapaian yang membuat sombong.

Dan menggantinya dengan pengakuan tulus

Tidak ada yang pantas disembah selain Allah.

Idul Adha adalah waktu terbaik untuk menyembelih kesombongan, menyayat ego, dan menyerahkan diri seperti Nabi Ibrahim dan Ismail yang berserah. Karena pada akhirnya, bukan darah kurban yang sampai kepada-Nya,

melainkan ketulusan hati yang bergetar di balik ucapan takbir, tahmid, dan tahlil.

Maka jangan sekadar lantang. Biarlah suara kita naik ke langit, dan hati kita sujud sedalam-dalamnya. Agar setiap kalimat yang terucap menjadi bukti cinta, pengakuan, dan harap.

Allahu Akbar. Engkaulah yang Maha Besar. Kami ini hanya hamba yang ingin pulang.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H

Semoga takbir kita menjadi penghapus kelalaian, tahmid kita menjadi pelembut hati,

dan tahlil kita menjadi jembatan menuju ridha Ilahi. (Red)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar