Tapaktuan, KBBACEH.news – Koordinator Forum Peduli Aceh Selatan (For-PAS) Teuku Sukandi menyatakan keinginan nara sumber media Karoe Bisnis, terkait fasilitas SAR Aceh Selatan, adalah “bodoh”. Hal itu dipicu isi berita di media online dimaksud dengan judul, “Pemkab Aceh Selatan Diminta Tarik Fasilitas SAR’ Aceh Selatan”.
“Kata “bodoh” yang saya maksudkan adalah bahwa, nara sumber berita menyarankan agar Kantor SAR di alih fungsikan sebagai pusat pengendalian penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang mewabah,” kata Teuku Sukandi kepada wartawan di Tapaktuan, Rabu (8/6/2022).
Karena menurutnya, Search And Rescue (SAR) adalah satu lembaga non struktural yang di bentuk berdasarkan peraturan Perudang-undangan. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi Negara dan Pemerintah dalam urusan Kemanusiaan.
“Forum Koordinasi Search And Rescue Daerah (FKSD) di koordinir oleh Pemda maka untuk melaksanakan fungsi tersebut, SAR Kabupaten di pimpin oleh Bupati selaku Kepala Daerah,” paparnya.
Tupoksi SAR adalah, mendata, membina dan mengkoordinir serta mengerahkan segenap potensi swakarsa masyarakat untuk pencegahan atau disaat sedang ada pelaksanaan operasi musibah. Baik di Laut, Udara maupun Darat mencari orang hilang maupun tenggelam ataupun saat terjadi bencana.
Oleh sebab itu Teuku Sukandi menilai objektif SAR Aceh Selatan selama ini bahwa lembaga ini sangat pro aktif dalam melaksanakan tupoksi kemanusiaannya.
“Maka sangat “bodoh” bila fasilitas Lembaga Kemanusiaan ini di alih fungsikan untuk mengurus penyakit mulut dan kuku hewan,” pungkasnya. (IS/Red).
