Tapaktuan, KBBAceh.news – Sebanyak 24 orang etnis Ronghinya melarikan diri dari tempat penampungan sementara di Gedung Tapaktuan Sport Centre (TSC) Gampong Pasar Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan pada Senin, 18 November 2024.
Informasi yang di dapat oleh kbbaceh.news yang turun langsung ke Gedung TSC didapat bahwa sebanyak 24 orang tersebut melarikan diri pada Senin menjelang subuh sekitar pukul 04.00 subuh dengan menggunakan 2 buah mobil jenis minibus KIA dan Kijang Innova.
Namun salah satu mobil mini bus KIA yang membawa sekitar 16 orang pengungsi Ronghinya dapat di cegat di daerah Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam oleh personil Polres Subulussalam, namun satu mobil yaitu kijang Innova yang membawa 8 orang Ronghinya berhasil kabur dan sedang dalam pengejaran / pelacakan oleh pihak keamanan.
Sementara itu Koordinator yang di tunjuk oleh Pemda Aceh Selatan untuk menangani pengungsi Ronghinya ini Yuhelmi, SH ketika dikonfirmasi oleh media ini melalui pesan whatsapp mengarahkan kepada Kasatpol PP Aceh Selatan, “silahkan menghubungi Kasatpol PP aceh Selatan untuk menanyakan terkait informasi kaburnya Ronghinya ini,” ujar Yuhelmi
Kasatpol PP Aceh Selatan Dicki Ichwan, S.STP ketika dikonfirmasi oleh media ini mengatakan, “benar mereka melarikan diri pada Senin menjelang subuh melalui pintu samping dan sudah di tunggu oleh pihak yang membantu mereka dengan menggunakan 2 unit mobil mini bus dan satu unit mobil dapat diamankan oleh pihak keamanan Kota Subulussalam, dan untuk informasi selengkapnya kita tunggu hasil dari penyelidikan pihak berwajib”, ujar Dicki.
Sampai dengan berita ini diturunkan, pihak keamanan masih memeriksa dan menyelidiki sebab-sebab para pengungsi Ronghinya ini melarikan diri, apakah mereka juga termasuk sindikat dari perdagangan manusia Internasional. Dari pantauan media kbbaceh.news di lapangan sampai dengan pukul 20.00 wib pihak keamanan masih menghitung dan mendata ulang jumlah pengungsi yang tersisa pasca kaburnya 24 orang dengan hasil yang ada berjumlah 128 orang dari jumlah sebelumnya 152 orang.
Di tempat terpisah aktivis perempuan dan anak Aceh Selatan Lembaga Pemberdayaan Putri Selatan (LP2S) Hartini mengecam keras pihak Imigrasi dan UNHCR, Ia meminta pihak Imigrasi dan UNHCR segera memindahkan para pengungsi Ronghinya ini ke tempat yang lebih layak dan aman, karena Gedung Tapaktuan Sport Centre ini bukan merupakan tempat penampungan permanen yang sangat tidak layak untuk ditempati oleh para pengungsi Ronghinya ini.
“Saya sebagai aktivis memohon kepada para pihak yang berwenang menangani pengunsi ini baik dari pihak Imigrasi, UNHCR, pihak TNI/POLRI dan Pemda Aceh Selatan untuk segera mengambil kebijakan tegas untuk memindahkan serta mengusut tuntas sindikat yang berada di balik kaburnya pengungsi Ronghinya ini”, pungkas Hartini. (Red)