Akurat Mengabarkan - 21:12

Benarkah Timnas Indonesia Alami Kemunduran Setelah STY Dipecat ?, Begini Pendapat Bung Ahay

Benarkah Timnas Indonesia Alami Kemunduran Setelah STY Dipecat ?, Begini Pendapat Bung Ahay
Shin Tae-yong (STY).   Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:

Jakarta, KBBAceh.news – Performa Timnas Indonesia sepeninggal Shin Tae-yong (STY) kini tengah jadi sorotan para pencinta sepak bola.

Timnas Indonesia disebut-sebut mengalami kemunduran setelah STY dipecat.

Buktinya, Timnas Indonesia U-20 dianggap mengecewakan di Piala Asia U20 setelah gagal meraih kemenangan dan hanya mampu bermain imbang melawan Yaman.

Komentator sepak bola Indonesia, Hadi Gunawan alias Bung Ahay, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penampilan tim Garuda Muda yang dinilainya mengalami kemunduran dibandingkan era pelatih Shin Tae-yong (STY).

Menurut Bung Ahay, hasil imbang melawan Yaman menjadi bukti bahwa Timnas Indonesia U-20 tidak lagi memiliki kualitas yang sama seperti di Piala Asia U-20 2023.

Ia menyoroti aspek stamina, kekuatan, pemahaman taktik, serta mental bertanding yang dianggap lebih lemah dibanding tim asuhan STY sebelumnya.

“Gak bisa menang dan cuma bisa seri lawan Yaman. Nah ini yang gue takutkan saat Timnas U-20 gak dilatih pelatih sekaliber STY lagi.

Seharusnya, tim kita sudah benar-benar mendekati level tim-tim atas Asia sekarang dan sudah bisa tampil dominan saat lawan tim sekelas Yaman,” ujar Bung Ahay, melalui akun X pribadinya.

Ia menambahkan bahwa Yaman merupakan tim yang berasal dari pot 4 dalam turnamen ini, yang seharusnya bisa dikalahkan oleh Timnas Indonesia U-20 jika performa mereka masih berada di level sebelumnya.

Bung Ahay juga menyoroti perbedaan pendekatan antara pelatih asal Korea Selatan itu dengan pelatih Indra Sjafri.

Menurutnya, pelatih seperti STY memiliki visi membangun tim untuk level yang lebih tinggi, yakni Asia dan dunia, sementara Coach Indra lebih berfokus pada ajang regional seperti ASEAN.

“Di sini ada kerangka berpikir yang beda, antara pelatih Korea dengan pelatih Indonesia. Kalau buat pelatih Korea seperti STY, event sub-regional hanya sebagai sasaran antara. Yang lebih tinggi adalah Asia dan dunia sebagai target utama. Sedangkan pelatih Indonesia menjadikan event ASEAN sebagai yang utama,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bung Ahay menyebut bahwa STY tidak memiliki rekor mentereng di turnamen ASEAN karena ia lebih memprioritaskan pengembangan tim agar siap bersaing di level Asia.

Di ASEAN, kata dia, STY hanya menggunakan turnamen sebagai ajang persiapan untuk membangun mental dan kualitas tim yang lebih kompetitif di tingkat Asia.

Kepergian STY dari Timnas Indonesia U-20 dinilai menjadi faktor utama kemunduran kualitas tim.

Bung Ahay menegaskan bahwa STY memahami standar yang harus dibangun untuk bisa bersaing di Asia.

“Dia paham seberapa tinggi standar yang harus dia bangun bersama timnya di Asia. Karena itu, dia mendrill timnas muda dengan latihan keras untuk menyamakan atau setidaknya mendekati level tim-tim atas Asia,” tandasnya.

(Sumber, suya.co.id)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar