Tapaktuan, KBBAceh.news – Berdasarkan hasil penelitian “Laboratorium Asean Internasional Legend Bandung Indonesia”
Bahwa Area Kawasan Petambangan (KP) di Menggamat Kluet Tengah, dalam setiap bahan baku biji besi terdapat kandungan 15 unsur mineral ikutan lainnya
Diantara mineral lainnya yang punya nilai ekonomi tinggi adalah “Emas” dengan nama kimianya adalah “Aurum” atau dengan kode kimia “AU”
Persentase kandungan emas dalam setiap bijih besinya adalah 0,005 %
Hasil dari laboratorium tersebut telah kami uji dengan mendiskusikannya bersama dengan beberapa teman di antaranya Prof. Jasman (mantan rektor UTU) kesimpulanya hasil laboratorium itu adalah benar adanya.
Setelahnya kami teliti lagi berapa persentase semua unsur mineral biji besi itu setelah di kurangi dengan unsur lainnya termasuk tanah, Maka bahan baku murni biji besi setelah di kurangi dengan semua ampasnya maka rata2 persentasenya unsur biji besinya 70 %
Oleh karenanya dalam setiap Ton biji besi nilai ekonominya (rupiah) adalah :
1 Ton x 70 % = 700 kg x 0,005 = 0.035 kg (emas)
Maka 0,035 kg x 1 M (harga 1 kg emas murni) = 35 jt rupiah
Bila dalam setiap bulan PT PSU membawa biji besi 3 kapal (setiap kapal kapasitasnya 10.000 Ton) maka jumlahnya adalah 30.000 Ton perbulan yang dimuat di pelabuhan Tapaktuan Aceh Selatan menuju Sulawesi.
Bila kita jumlahkan dengan teliti nilai ekonominya/bulan (3 kapal) adalah 30.000 Ton x Rp 35.000.000 (nilai rupiah/Ton) = Rp 105 Milyar (35 M/kapalnya)
Sementara harga pasaran bahan baku biji besi/Ton yang di jual baik oleh Abdya maupun Aceh Selatan berkisaran harganya atarara 1,5 s/d 2 jt kwalitas baik sementara bila di bawa ke sulawesi harga yang di tampung pabrik harga tertinggi berkisaran 4,5 s/d 5 jt/per ton bila di potong ongkos angkut kapal 5,5 jt/ton maka tidak mungkin ada untungnya lalu kenapa mereka mau berbisnis biji besi yang tidak ada untungnya itu karana di dalam biji besi ada emasnya.
Lebih kurang 5 bulan yang lalu saya di minta David perwakilan managemen PSU untuk bertemu. Maka tawaran itu saya terima dan dalam pertemuan saya minta komitmen untuk PT PSU memberIkan kontribusi pada Pemda Aceh Selatan dan David atas nama perusahan bersedia memberikan konstribusi 500 Jt berbentuk hibah untuk Pemda Aceh Selatan.
Kemudian 1 bulan berikutnya saya membawa David ketemu Pj bupati Aceh Selatan untuk menyampaikan komitmen perusahaan tersebut.
Dan bulan berikutnya dibuatlah komitmen atau surat pernyataan secara tertulis yang langsung di serahkan oleh David atas nama perusahaan pada Pemda dengan rincian 50 jt setiap bulannya selama jangka waktu 10 kali dalam setahun.
Akan tetapi sampai dengan saat ini komitmen PT PSU itu ternyata adalah bohong dan omong kosong belaka. PT PSU bukan hanya di duga melakukan pencemaran laut di pelabuhan Tapaktuan akibat menumpuknya bahan baku biji besi
Tapi PT PSU juga sudah berkali-kali membohongi Pemda Aceh Selatan seperti Jaminan via bank 2,5 M untuk perbaikan jalan ternyata begitu di chek sama sekali tidak ada alias omong kosong.
Terakhir komitmen konstribusinya dalam bentuk hibah 500 jt/tahun juga tidak terealisasi sampai saat ini. Maka kuat dugaan para oknum-oknum APH telah menerima “Uang Sedekah” sehingga mereka tutup mata dan tutup telinga
Buktinya beberapa bulan yang lalu di tahun 2023 pihak kejaksaan Tapaktuan telah mengambil sampel biji besi di pelabuhan Tapaktuan untuk di teliti (berita tim jaksa ini diliput oleh banyak media) tapi hasilnya kelaut juga artinya : “Dengan Uang Sedekah Urusan Haram Jadah Menjadi Mudah”
Penulis T. Sukandi For-PAS