By Dr. Khairuddin MA
KBBAceh.News | Tapaktuan – Ketika zikir yang Beriring Dusta, Kita sering mendengar lantunan zikir dari masjid-masjid, melihat tangan-tangan menengadah dalam doa. Tapi mengapa di balik semua itu, kebohongan dan pengkhianatan tetap terjadi? Mengapa orang yang tampak saleh bisa menjadi bagian dari keburukan sistem?
Agama, jika hanya dijadikan simbol tanpa menyentuh hati, akan menjadi topeng. Banyak yang menggunakan ritual agama untuk menutupi maksud buruk. Padahal, sejatinya doa dan ibadah adalah cermin kejujuran, bukan pelindung dusta.
Ketika Sujud Menjadi Kedok…
Ada orang yang terlihat sujud dan menangis, tapi diam-diam terlibat dalam kebohongan sistemik. Ada yang berdzikir, namun lidahnya memfitnah. Bahkan, perintah agama pun bisa dipelintir menjadi alasan membenarkan keburukan, atas nama maslahat atau persatuan semu.
Ini bukan salah agama. Ini soal manusia yang menyalahgunakan agama demi kepentingan pribadi.
Doa yang Masih Murni…
Namun masih ada mereka yang berdoa dengan hati bersih. Yang sujudnya bukan pencitraan, tapi penghambaan. Mereka tidak banyak bicara, tapi kejujurannya menjadi tiang yang menopang langit.
Doa mereka menjadi cahaya, meski kecil. Dan kebaikan mereka, meski sunyi, adalah harapan bagi dunia yang mulai kehilangan arah. (Red)
