Akurat Mengabarkan - 21:19

DPPKB Agara Gelar Seminar Parenting, “Pemenuhan Hak Anak dalam Pengasuhan Tanggung Jawab Bersama”

DPPKB Agara Gelar Seminar Parenting, “Pemenuhan Hak Anak dalam Pengasuhan Tanggung Jawab Bersama”
  Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:

Kutacane KBBAceh.News | Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) kabupaten Aceh Tenggara (Agara), menggelar seminar sehari parenting dengan tema “pemenuhan hak anak dalam pengasuhan merupakan tanggungjawab bersama” acara tersebut berlangsung di gedung aula MAN 1 Aceh Tenggara Jalan Pelajar Komplek Babussalam pada hari Kamis (20/10/23). Yang turut dihadiri oleh pengurus PKK kecamatan dan desa.

Pada pembukaan acara Kadis DPPKB, Budi Afrizal SKM MKM dalam pidatonya menyampaikan, pentingnya hak asuh anak merupakan tanggungjawab bersama, seperti menyediakan lokasi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) secara gratis oleh pemerintah daerah. Hal ini sangat penting dan krusial untuk menunjang pertumbuhan anak anak yang kreatif dan inovatif.

Karena anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus dilindungi dan dipenuhi hak-haknya.

Salah satu hak anak yaitu dapat bermain dan mengembangkan diri dengan aman, nyaman, dan terlindungi dari berbagai kekerasan, diskriminasi, juga ancaman lainnya. Hal ini dapat terwujud melalui penyediaan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA). Papar Budi Afrizal.

Oleh karena itu, sejak 2018 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah melaksanakan proses Standardisasi dan Sertifikasi Ruang Bermain Anak (RBA) menjadi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA). “Tersedianya RBRA menjadi hal yang sangat penting, mengingat kegiatan bermain bermanfaat dalam tumbuh kembang anak.

Yaitu meningkatkan kecerdasan intelektual dan pengetahuan, toleransi dan hubungan sosial, komunikasi dan bahasa, serta kemampuan motorik, sensorik, dan keterampilan anak,” Imbuhnya

Dia menambahkan, kehadiran RBRA adalah sangat penting serta untuk membantu anak terhindar dari ketergantungan gawai yang dapat merusak panca indera anak dan kecanduan game maupun lainnya. Kemudian saya harapkan kepada semua peserta yang mengikuti wabinar ini untuk serius dan implementasi kan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Harapnya.

Sementara itu, PJ Ketua PKK Aceh Tenggara, Ibu Yulia Syakir pada acara tersebut menyampaikan, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa pendidikan yang utama untuk anak-anak generasi kita adalah pendidikan yang melibatkan peran orang tua, dimulai dari keluarga, karena adalah hal yang sangat wajar jika pembinaan pendidikan itu, kita mulai dari rumah dan lingkungan terdekat dari anak-anak kita, yaitu keluarga, dimana anak-anak dibesarkan dengan limpahan cinta dan kasih sayang yang tulus dari para orang tua.

Karena keluarga merupakan ajang pertama, dimana sifat-sifat kepribadian anak tumbuh dan terbentuk dengan cepat. Seorang anak akan menjadi warga masyarakat yang baik atau tidak, sangat bergantung pada sifat-sifat
yang tumbuh dalam kehidupan keluarga dimana anak dibesarkan. Sebut Yulia Syakir.

Kelak, kehidupan anak tersebut juga mempengaruhi masyarakat sekitarnya sehingga pendidikan keluarga itu merupakan dasar terpenting untuk kehidupan anak sebelum masuk sekolah dan terjun pada masyarakat.

Penelitian yang terkait dengan ketidak mampuan pengasuhan orang tua terhadap anak telah membuktikan bahwa permasalahan perilaku anti sosial anak, Seperti (bullying, keterlibatan dengan penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan lain-lain) terjadi antara lain karena kelemahan pengasuhan orang tua, misalnya orang tua yang cenderung permisif (serba boleh) dan mengabaikan atau menolak keberadaan anak, berdampak besar terhadap perkembangan anak tersebut.

 

Adanya perubahan gaya hidup di sekitar anak, terkait dengan adanya globalisasi dan penggunaan teknologi informasi di seputar anak, juga membuat tantangan dalam mengasuh anak menjadi semakin kompleks.

Mengingat hal tersebut maka pengasuhan orang tua adalah hal yang perlu dipelajari secara terus menerus oleh tiap keluarga, agar tanggap dan responsif pada setiap tahap perkembangan yang dialami oleh anak. Proses pendidikan pada anak akan berhasil bila keseluruhan ekosistem di sekeliling anak bergerak selaras dan saling mendukung bagi tumbuh kembang anak yang sehat.

Karenanya praktik-praktik, baik pelibatan orang tua dalam pendidikan anak di sekolah, ataupun peningkatan kemampuan orang dalam pendidikan dan pengasuhan di keluarga (parenting), yang dijalankan di tingkat sekolah Menengah Pertama (SMP), menjadi pilihan, karena merupakan dukungan untuk tumbuh kembang anak pada masa pubertas dan remaja, sangat penting bagi perkembangan dan kesiapan anak memasuki dunia dewasa. Hal ini mengingat remaja mulai mampu mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri.

Di sisi lain, perkembangan sosial membuat remaja memiliki keinginan yang kuat untuk melepaskan diri dari ikatan keluarga yang melibatkan diri dengan teman-teman sebayanya. Hal ini dilakukan untuk menemukan identitas diri dan mendapatkan peran sosial sebagai pribadi yang dewasa.

Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas yang sangat mulia ini, dan semoga kegiatan ini dapat memberikan dan melahirkan rumusan-rumusan yang dapat membawa kemajuan dan perbaikan di bidang pendidikan di indonesia. Kata ibu Yulia Syakir mengakhiri.[Hidayat]

Bagikan:

Tinggalkan Komentar