Tapaktuan, KBBAceh.news – Selain Curah Hujan yang Tinggi Penyebab Banjir di Trumon Raya Maka Penyebab lainnya adalah Karena Akibat Limpahan Debit Air di Sungai Singkil (Lae Soraya) yang tidak tertampung oleh badan Sungai Lae Soraya
Berawal dari Sungai Alas (Lae Alas) adalah sungai yang mengaliri Aceh Tenggara mulai dari Ketambe di kaki Gunung Leuser sampai dengan Kotacane dan Sungai ini adalah Sungai terpanjang di provinsi Aceh (150 km) yang menyambung langsung dengan Sungai Singkil (Lae Soraya) dengan panjang Sungai 130 km
Sungai Singkil (Lae Soraya) ini melewati Daerah Aliran Sungai (DAS) mulai dari Kota Subulussalam sampai Kabupaten Aceh Singkil yang bermuara ke Kuala Aceh dan Kuala Baru Aceh Singkil.
Akibat tingginya intensitas curah hujan di Aceh Tenggara serta terjadinya banjir kiriman di perparah lagi akibat kegiatan penebangan liar serta alasan lainnya maka limpahan air tersebut tidak tertampung lagi di Sungai Lae Soraya mengakibatkan meluapnya air Sungai Lae Soraya yang imbasnya adalah wilayah Trumon Raya Aceh Selatan menerima dampak buruknya yaitu terjadinya banjir kiriman
T. Sukandi salah seorang tokoh masyarakat Aceh Selatan menyarankan kepada pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam dan Aceh Singkil mesti duduk bersama untuk mencari Win-Win Solusinya untuk mengatasi banjir di tiga kabupaten / kota ini.
T. Sukandi mengatakan untuk mengatasi limpahan air Sungai Singkil (Lae Soraya) ini dapat dibuat Kanal di kiri kanan badan Sungai Singkil (Lae Soraya) untuk menampung limpahan Air Sungai.
Khusus untuk Aceh Selatan di perlukan Normalisasi beberapa Sungai Mati yang muaranya ke Kuala Buluseuma.
Kuala Buluseuma mesti dibuat bendungan dengan sistim buka tutup di karenakan Pasca Tsunami Aceh, Permukaan Muara Kuala Buluseuma (Daratan Buluseuma) turun 9 Cm) Atau permukaan Air Laut di Buluseuma naik 9 Cm.
“Semoga pemikiran yang kami sampaikan ini akan melahirkan pemikiran lain yang lebih Cemerlang dan Visioner untuk kebaikan wilayah dan masyarakat Trumon Raya Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam Serta Kabupaten Aceh Singkil dalam Penanganan Banjir”, pungkas T. Sukandi. (zc)