Pengamat: Alex Pastoor Pelatih Timnas Indonesia, Kluivert Pulang Aja ke Belanda

Pengamat: Alex Pastoor Pelatih Timnas Indonesia, Kluivert Pulang Aja ke Belanda
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert (dua kanan) didampingi Alex Pastoor memimpin sesi latihan jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (22/3/2025). Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada Selasa (25/3/2025).  Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:

KBBAceh.News |  Jakarta – Kegagalan pelatih Patrick Kluivert membawa Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026 membuat banyak pihak kecewa.

Pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo, menilai perlu ada penyegaran di kursi pelatih agar tim mempunyai energi baru.

Ia menilai asisten Kluivert saat ini, Alex Pastoor, pantas untuk naik ke pos pelatih kepala Timnas Indonesia.

“Kalau saya, prefer (memilih) diganti lah. Timnya digeser, Alex Pastoor menjadi head coach, Denny Domingues Landzaat asistennya,” kata pria yang biasa disapa Bung Joy itu kepada Kompas.com.

“Kluivert suruh pulang aja ke Belanda, enggak usah dipakai. CV Alex Pastoor mentereng dan lebih bagus, jadi enggak perlu keluar biaya tambahan lagi,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Patrick Kluivert gagal memenuhi harapan publik untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Setelah mengalami dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) dalam ronde keempat kualifikasi, Timnas Indonesia mesti mengubur mimpi lolos ke Piala Dunia 2026.

Simpati publik untuk Kluivert kian luntur lantaran usai laga kontra Irak, sang pelatih asal Belanda memilih berdiam di bench tanpa menyapa suporter Timnas Indonesia.

Desakan agar PSSI segera mengambil keputusan tegas terhadap Patrick Kluivert pun menggema di media sosial, forum suporter, dan berbagai ruang pembicaraan masyarakat Indonesia.

Anton Sanjoyo mengatakan kegagalan ini seharusnya dijadikan bahan pembelajaran untuk membuka ruang refleksi dan membangun tim yang lebih matang.

“Kita belum di level dunia, tapi jangan berhenti. Fokus dulu ke Asia. Di situlah masa depan sepak bola Indonesia dimulai,” ujarnya.

Waktunya Punya Mental Asia, Bukan ASEAN Lagi

Indonesia disebut harus berhenti berpuas diri di level ASEAN dan mulai berani menatap panggung yang lebih besar dengan komposisi pemain yang saat ini sudah terbentuk.

“Nanti tahun 2027 ada Piala Asia, fokus ke sana, bisa enggak minimal masuk empat besar atau semifinal, bahkan final. Itu dulu saja, enggak usah mikir juara karena saingannya Jepang, Korea, kita masih jauh banget dari mereka,” tutur Anton Sanjoyo.

Hal tersebut bisa menjadi target realistis timnas Indonesia untuk jangka pendek dengan tampil solid di Piala Asia 2027, bukan sekadar berburu gelar di turnamen kawasan Asia Tenggara seperti Piala AFF.

“Kalau untuk ASEAN, menurut saya lupakan saja. Kita itu sudah harus melompat. Kalau Piala AFF levelnya senior, kirim saja U23 buat belajar, atau U21 sekalian. Piala Chiki itu biarkan jadi ajang pembelajaran pemain muda,” sambungnya.

Sebab ia menilai, dengan materi pemain yang ada saat ini baik dari liga domestik maupun pemain diaspora level Indonesia sudah semestinya naik kelas.

“Level kita sudah Asia dengan skuad sekarang. Kita tetap harus punya mindset bersaing dengan Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Qatar. Bukan lagi saingan dengan Thailand atau Vietnam,” katanya.

Selanjutnya untuk menembus level dunia, Indonesia perlu terlebih dahulu mengokohkan fondasi di level Asia.

“Kalau level Asia sudah kita lewati, bolehlah melangkah ke level dunia. Tapi sekarang belum. Untuk jangka pendek, bidiklah Piala Asia 2027,” pungkas Anton Sanjoyo. (Sumber Kompas.com)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

error: Jangan Suka Copy Punya Orang, Jadilah Manusia Yang Kreatif!!