Tapaktuan, KBBACEH-News,-Merespon pemberitaan media terkait keluhan masyarakat nelayan Kuala Ba’u yang kehilangan lahan pencaharian akibat gangguan tumbuhan eceng gondok yang memadati badan air sungai Krueng Matee, Desa Pasie Kuala Ba’u, Kecamatan Kluet Utara, mahasiswa Politeknik Aceh Selatan adakan pengabdian masyarakat pemanfaatan tanaman eceng gondok sebagai bahan baku kompos.
Kegiatan pengabdian ini dipimpin langsung oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dibawah bimbingan Direktur Politeknik Aceh Selatan, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc yang juga merupakan Dosen Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Mahasiswa Poltas yang terlibat dalam tim pengabdian ini terdiri-dari: Riska Farhana, Mega Julianda, Fazliya ulfa, Cut Keumala zuhra, Alvin Rizki, dan Rifal suhendra. Kelima mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia (Genbi).
Menurut Kabag Umum dan Humas Poltas, Hasbaini, S.PdI, M.Pd, kegiatan ini adalah respon cepat Poltas sebagai bahagian dari Pemkab Aceh Selatan untuk memberikan solusi terhadap persoalan yang sedang dihadapi oleh masyarakat.
“Sebagaimana pesan direktur, Poltas harus peka terhadap segala permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ucapnya.
Sebagai institusi pendidikan tinggi lanjutnya, Poltas harus mampu memberikan peran tridarmanya dengan baik yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kami bangga pemerintah juga sangat mendukung langkah Poltas dalam hal ini, ujar Hasbaini.
Kegiatan ini langsung disambut baik oleh pemerintah melalui Kadis DPMG Aceh Selatan, Agustinur dan Camat Kluet Utara, Misbah, S.Ag, beserta para Keuchik yang desanya terdampak oleh permasalahan gulma air berdaun lebar ini.
Camat Kluet Utara, Misbah, menyahuti serius langkah mahasiswa Poltas tersebut dengan melibatkan peran BUMG bersama.
Menurut Misbah, dengan adanya keterlibatan BUMG maka kegiatan ini memiliki dampak terhadap pemberdayaan ekonomi gampong.
“Selain sungai kembali normal hingga nelayan dapat kembali menangkap ikan, petani juga memperoleh kompos ditengah keterbatasan dan kelangkaan pupuk untuk lahan pertanian,” ucapnya.
Untuk itu, Pihak Kecamatan akan bekerjasama dengan DPMG Aceh Selatan dan Politeknik Aceh Selatan dalam membuat pelatihan pembuatan kompos bagi masyarakat yang hasilnya nanti akan ditampung dan dikembangkan oleh BUMG Bersama Sepakat Mandiri Sejahtera, Kluet Utara, pungkas Misbah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, camat Kluet Utara, kadis DPMG Aceh Selatan, Direktur POLTAS, staf beserta mahasiswa, para keuchik sekemukiman Kualaba’u, imam mukim, Babinsa Koramil 06 Kluet Utara Praka Ujar Nawi, dan sejumlah masyarakat Kualaba’u.