T. Sukandi: Tata Kelola Keuangan Dan Pembangunan Aceh Selatan Terparah Sepanjang Sejarah

T. Sukandi: Tata Kelola Keuangan Dan Pembangunan Aceh Selatan Terparah Sepanjang Sejarah
T. Sukandi  Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:

KBBAceh.News | Tapaktuan – Bila kita bicara keuangan dan pembangunan Aceh Selatan melalui berita di media, kiranya terasa mual perut masyarakat untuk membacanya.

Fakta terakhir setingkat petugas kebersihan pasar Inpres Tapaktuan saja ternyata 8 bulan gaji mereka tidak terbayarkan, betapa menyedihkannya keadaan keuangan Aceh Selatan, mereka para petugas kebersihan itu sudah berkali – kali mengadukan nasib mereka kepada pihak terkait tapi sampai dengan hari ini belum di temukan jalan keluarnya dan pada akhirnya diantara mereka ada yang mengadukan hal mereka tersebut kepada saya lalu saya berikan solusinya, “supaya masing-masing mereka mengadukan saja nasib mereka itu kepada Tuhan mereka”

Sementara para rekanan juga banyak di antara mereka mengeluhkan nasib mereka kepada saya tentang Wanprestasi pemerintah Aceh Selatan (kondisi pemerintah tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam suatu perjanjian atau kontrak pekerjaan)

Tentu diantara solusi yang dapat saya tawarkan adalah setelah usaha legal formal yang bersifat normatif mereka lakukan maka mereka mesti lakukan cara lain yaitu jalur hukum perdata atau PTUN atau jalur hukum pidana tentang sengketa hukum Wanprestasi Pemerintah Aceh Selatan

Meskipun jalur hukum yang bersifat represif dapat saja mereka lakukan seperti para rekanan yang sudah mengerjakan kontrak  pekerjaan 100% sementara uang mereka belum dibayar oleh pemerintah maka para kontraktor itu cukup membuat plang maklumat di lokasi pekerjaan mereka tersebut dengan tulisan, “Pekerjaan ini adalah milik saya (nama PT atau CV pelaksana pekerjaan tersebut) bila kontrak segala biaya pekerjaan tidak dapat di selesaikan maka bangunan ini tidak dapat dipungsikan oleh siapapun juga”

Sebenarnya saya merasa risih juga menyampaikan saran secara terbuka via berita di media online pada pemerintah daerah tapi bila saya cari waktu yang tepat menyampaikan solusi ini pada bupati mungkin beliau terlalu sibuk mengurus pemerintahan Aceh Selatan sehingga tidak punya kesempatan untuk mendengarkan saran pendapat dari saya secara tertutup

Mudah-mudahan bupati dapat membaca saran saya sebagai solusi via berita di media ini dan insya Allah saya akan tetap memberikan korektif konstruktif saya untuk Aceh Selatan supaya lebih dapat maju dan produktif kedepannya. (Red)

 

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

error: Jangan Suka Copy Punya Orang, Jadilah Manusia Yang Kreatif!!