Aceh Selatan, KBBACEH.news – Tapaktuan Diving Club (TDC) Aceh Selatan dan perangkat Gampong Sawang Indah, Kecamatan Labuhanhaji Timur, Aceh Selatan, menanam ratusan bibit mangrove atau bakau, Jum’at (10/7/2020).
Kegiatan bertema “Aceh Selatan Peduli Mangrove 2020” itu dipusatkan di muara sungai Gampong Sawang Indah.
Turut hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Dzumairi ST M.Si, dan Kepala Disdagperinkop dan UKM, Teuku Harida Aslim SE MM, Anggota DPRK Aceh Selatan, Hadi Surya S.TP MT, Zamzami ST, dan Adi Samridha.
Selain itu juga turut hadir unsur Forkopincam Labuhanhaji Timur, KPLP Tapaktuan, Amin Hasibuan, perwakilan PSDKP Aswan, dan Anggota Pos Angkatan Laut (AL) Aceh Selatan, KLK Anggit Yudha P.
Keuchik Gampong Sawang Indah, Efendi mengatakan, penanaman perdana mangrove ini sebagai motivasi bagi masyarakat, khususnya Labuhanhaji Timur, umumnya Aceh Selatan.
“Kita berharap program serupa terus terlaksanakan untuk sebagai pelestarian mangrove di Aceh Selatan ini,” harapnya.
Kepala Disdagperinkop dan UKM Aceh Selatan Teuku Harida Aslim menyatakan, siap mendukung pengembangan mangrove di Aceh Selatan.
“Sebab, program ini menyangkut pemberdayaan ekonomi masyarakat dari hasil mangrove,” ujarnya.
Dari hasil mangrove nantinya, lanjutnya, seperti buah mangrove bisa dijadikan kripik dan juga bisa untuk budidaya madu.
“Dengan adanya program pengembangan mangrove ini kita harapkan masyarakat memberikan dukungan dan memberi andil dalam pengembangan budidaya mangrove di pesisir pantai,” harapnya.
Hal serupa juga disampaikan Kepala DKP Aceh Selatan Dzumairi, bahwa mangrove selain mendongkrak ekonomi, mangrove juga berfungsi sebagai benteng pesisir pantai dari abrasi dan gelombang besar.
“Bahkan, mangrove menjadi rumah bagi berbagai jenis benih ikan untuk melakukan proses pembesaran diri,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua TDC Aceh Selatan, Mayfendri SE menyampaikan, penanaman mangrove ini sangat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat pesisir pantai.
“Hutan mangrove selama ini kita ketahui sangat bermanfaat bagi kunjungan wisatawan, seperti di daeah lain. Disana, kawasan hutan mangrove menjadi incaran pelaku pariwisata,” pungkasnya.(Is)
