Tapaktuan, KBBAceh.news – Pada Sabtu sore yang cerah, Agam dan Inong Aceh Selatan, Riski Alfandi dan Siti Fadhilatul Annida, menjadi tamu dalam podcast bertajuk “Bumi Pala” yang digelar di Dinas Lingkungan Hidup Aceh Selatan, Tapak Tuan. Podcast ini berfokus pada pentingnya menjaga ekosistem dan lingkungan hidup sebagai dasar untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan di Aceh Selatan.
Riski Alfandi, dalam pemaparannya, menekankan urgensi menanamkan kesadaran lingkungan kepada generasi muda. “Kita harus mulai dari sekarang untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya ekosistem dan lingkungan hidup. Generasi muda harus memahami bahwa keberlanjutan pariwisata kita sangat bergantung pada bagaimana kita menjaga lingkungan ini,” ujar Riski. Ia juga menyoroti keunggulan Aceh sebagai destinasi wisata halal yang autentik dan eksklusif, yang menurutnya merupakan sebuah keuntungan besar yang harus dimanfaatkan dengan bijaksana. “Ini bukan masalah, tapi sebuah kelebihan yang harus kita kelola dengan baik untuk meningkatkan daya tarik pariwisata kita,” tambahnya.
Sementara itu, Siti Fadhilatul Annida menyoroti pentingnya kontribusi pada lingkungan tidak hanya melalui aksi-aksi besar, tetapi juga melalui tindakan sederhana yang bisa dilakukan setiap individu. “Dedikasi kepada lingkungan tidak harus selalu dalam skala besar. Kita bisa mulai dari hal terkecil. Selain itu, edukasi budaya sejak dini sangat penting untuk melestarikan budaya dan ekosistem kita secara berkelanjutan,” jelas Siti, yang juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung upaya pelestarian lingkungan dan budaya.
Podcast ini dipandu oleh Masrizal, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Selatan, yang juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan di Aceh Selatan. “Kesadaran lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi yang baik, kita bisa menjadikan Aceh Selatan sebagai contoh nyata dari pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Masrizal.
Podcast “Bumi Pala” ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Aceh Selatan, terutama generasi muda, untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan melihat pentingnya peran mereka dalam menjaga keindahan dan kelestarian alam Aceh. (Red)