KBBAceh.News | Tapaktuan – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Aceh Selatan menerima surat tanpa identitas atau “surat kaleng” yang berisi pengaduan terkait dugaan praktik pelanggaran dalam proses penerimaan pegawai honor di lingkungan Dinas Pendidikan setempat.
Surat yang ditujukan kepada “Ketua Wartawan dan Staf Kabupaten Aceh Selatan di Tapaktuan” memuat keluhan dari pihak yang mengaku sebagai pegawai honor lama di Dinas Pendidikan Aceh Selatan. Mereka menyoroti adanya dugaan pengangkatan tenaga honor baru yang disebut-sebut “titipan tim sukses” (timses) dari kalangan tertentu.
Dalam surat tersebut, pengirim menyebut bahwa tindakan itu bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Pelarangan Pengangkatan Pegawai Honor atau Tenaga Bakti oleh Instansi Pemerintah.
“Kami selaku pegawai honor lama yang masih aktif memohon agar wartawan meninjau pegawai honor baru yang dimasukkan oleh timses pada Dinas Pendidikan, karena hal itu bertentangan dengan undang-undang,” tulis pengirim yang menandatangani surat dengan nama samaran “Agam/Inong”.
Surat itu juga menyinggung soal keadilan bagi lulusan sarjana yang belum mendapat kesempatan kerja di instansi pemerintah daerah.
“Seandainya daerah kita begini terus, bagaimana nasib anak-anak yang telah memegang ijazah sarjana selama bertahun-tahun, karena mereka tidak punya saudara seorang bupati atau timses,” lanjut isi surat tersebut.
Maka dari itu kami memohon pada bapak wartawan, tolong bantu kami untuk masa depan anak Aceh Selatan , tunjukkanlah keadilan Aceh Selatan kita ini agar menjadi Aceh Selatan yang adil dan bermartabat .
Redaksi KBBAceh.News telah berupaya menghubungi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Selatan, Zikri S.Pd untuk meminta konfirmasi dan klarifikasi atas isi surat tersebut. Namun hingga berita ini tayang, pihak yang bersangkutan belum memberikan jawaban. (Red)
