KBBAceh.News | Jakarta – Nama Melda Safitri wanita asal Aceh Singkil kian melambung setelah viral karena kisahnya dicerai suami jelang pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
Setelah diterpa badai rumah tangga, Safitri kini diundang datang ke podcast Denny Sumargo pada Jumat (24/10/2025).
Selebgram Shella Saukia yang sempat memberikan bantuan kepada Safitri turut bahagia memberikan dukungan kepada ibu dua anak itu.
Melalui unggahan di Instagramnya, Shella Saukia membagikan momen Safitri yang didampingi managernya bertemu dengan Denny Sumargo.
Potret tersebut seolah menandai babak baru yang lebih cerah dalam hidup Safitri setelah melalui masa sulit.
Wajah Safitri kini kembali terlihat tersenyum mereka, berbanding terbalik saat awal viralnya menangis diceraikan suami.
“Penderitaan sudah Berakhir… masa depan Cerah sudah di depan mata insyaAllah..@melda_safitri92” Di latar belakang, terdengar lagu ABBA – Dancing Queen.
Lewat Facebokk miliknya, Safitri merasa bersyukur karena berkat dukungan warganet dirinya bisa bertemu dengan pengusaha crazy rich Aceh Shella Saukia dan Denny Sumargo.
“Alhamdullh semua berjalan dengan lancar..” tulisnya.
Denny Sumargo diketahui mengundang Safitri untuk berbincang mengenai kisahnya diceraiakan suaminya menjelang dilantik jadi PPPK Satpol PP di Aceh Singkil.
Meski belum tayang di youtube, Denny Sumargo membocorkan sedikit pernyataan Safitri terkait nasib suami nya berinisial JS.
Setelah beredar kabar jika JS diisukan telah dipecat sebagai PPPK, namun faktanya itu tidak benar,.
“Ga Dipecat kok tadi katanya,” ujar Denny Sumargo membelas pesan dm netizen menyebut jika suami Fitri telah dipecat.
Tak hanya itu, Denny Sumargo membuat polling terkait penayangan video podsat bakal tayang Sabtu atau senin mendatang.
“Bingung juga ada yang mau besok, ada yang mau snein, kita polling ajah lah,” ujarnya.
Sebelumnya, Shella Saukia memberikan bantuan modal usaha untuk Melda Safitri.
Tangis Melda Safitri pecah saat menerima uang segepok sebesar Rp50 dari Shella.
Selain memberikan uang segepok, Shella Saukia juga memberikan satu handpone.
Shella berharap dengan pemberiannya itu bisa digunakan untuk modal usaha dan bangkit demi anak-anaknya.
Bahkan, Shella juga dikabarkan akan menjadikan Safitri sebagai model fashion untuk lini busana muslim bisnis SS miliknya.
Sebelumnya, diceritakan Safitri awal mula rumah tangganya retak hingga diceraikan suami.
Ia mengungkapkan bahwa penyebab perceraian bermula dari pertengkaran kecil di rumah, ketika suaminya pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan. Pertengkaran ini terjadi tepat tiga hari sebelum sang suami menerima SK PPPK.
Padahal diakui Safitri dirinya yang membelikan baju korpri suami dari hasil jualan sayur, namun tak disangka malah diceraikan suaminya.
“Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah,” ujar Fitri dengan suara bergetar, dikutip Serambinnews.com.
Suami Fitri terus berlanjut marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya.
Malam itu juga, suami Fitri pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam.
Karena kesal, Fitri lantas membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar.
“Saya balas-lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. ‘Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?’ Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus,” ungkapnya.
Saat Fitri mencuci piring, ternyata suaminya sudah membungkus baju lalu pergi ke rumah tetangga untuk meminjam sepeda motor.
Saat kembali ke rumah, sang suami langsung mengucapkan kata cerai di hari itu juga.
“Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya,” ungkap Fitri.
Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK.
Fitri menegaskan, suaminya menceraikan dirinya bukan semata karena pertengkaran rumah tangga, melainkan karena sang suami akan dilantik menjadi PPPK.
“Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga,” ujar Fitri.
Namun, lanjutnya, harapan itu justru pupus.
Menurut Fitri, jika suaminya ingin menceraikan dirinya kenapa tidak dari dulu.
“Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu,” tuturnya dengan nada kecewa.
Suami Bongkar Alasan Cerai Sebenarnya
JS, suami Safitri secara tegas membantah segala tudingan yang beredar terutama mengenai dicerainya istrinya jelang pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
Adapun JS menguak dirinya menceraikan Safitri lantaran sering bertengkar dan terjadi sejak lama.
Semua disampaikan JS kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil saat memberikan klarifikasi pada Rabu (23/10/2025).
Sehingga JS membantah jika dituding menceraikan istrinya secara mendadak karena dilantik PPPK.
Keduanya sempat dipertemukan dalam agenda mediasi yang digelar di Desa Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil.
Dalam rapat keluarga itu, Safitri juga disebut turut menandatangani sebuah surat yang menyatakan bahwa perceraiannya tidak dilakukan dalam tiga hari menjelang suami dilantik PPPK.
“Jadi, tidak jika disebut dua atau tiga hari jelang pelantikan PPPK diceraikan,” ujar Kepala BKPSDM Aceh Singkil, Azman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/10/2025).
Selain itu, proses perceraian JS dan Safitri juga tetap tidak sesuai dengan regulasi aparatur sipil negara (ASN).
“Jadi perceraian biasa, tidak mengikuti mekanisme perceraian ASN. Kalau ASN cerai kan harus ada izin atasan, proses mediasi baru persidangan di pengadilan,”
Azman menambahkan, tim penegakan disiplin BKPSDM Aceh Singkil masih memproses klarifikasi dan mediasi terkait kasus tersebut untuk memastikan semuanya sesuai aturan.
“Tim penegakan disiplin masih akan ada proses klarifikasi dan mediasi. Memetakan masalah dengan utuh. Kami ingin pastikan seluruhnya sesuai regulasi ASN,” pungkasnya. (Sumber, Tribunsumsel.com)