No Drama, Begitu Dituduh Palsu, Asrul Sani Langsung Tunjukkan Ijazahnya ke Publik

No Drama, Begitu Dituduh Palsu, Asrul Sani Langsung Tunjukkan Ijazahnya ke Publik
  Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:

KBBAceh.NEWS – Di zaman di mana ijazah palsu lebih hits dari lagu-lagu dangdut koplo, tiba-tiba muncul satu spesies langka, pejabat yang dituduh ijazah bodong, bukannya ngumpet, malah langsung buka koper di depan wartawan dan bilang, “Nih, pegang sendiri, foto-foto, zoom 200%, cium baunya kalau mau!”

Itulah peel Hakim MK, Asrul Sani. Dengan sikap satria, ia pamerkan ijazah doktornya ke seluruh rakyat. Tak ada kata “siapa yang mendalilkan ia yang membuktikan.” Simak narasinya sambil seruput Koptagul, wak!

Jumat 14 November 2025, dia dilaporin ke Bareskrim gara-gara ijazah doktor dari Collegium Humanum Warsaw Management University, Polandia. Katanya abal-abal, bodong, kw-nya sampai KW 17. Netizen langsung panas, sudah siap bikin pesta “akhirnya hakim MK ketahuan main Photoshop!”

Eh, Senin pagi 17 November, cuma beda dua hari kerja, lebih cepat dari kurir ninja, dia sudah ngumpul wartawan di Gedung MK. Bawa tas kresek hitam model pasar, buka resleting, keluarin harta karun, ijazah asli berhologram (bukan stiker Indomaret), transkrip nilai, legalisasi KBRI Warsawa, foto wisuda bareng Dubes Anita Lidya Luhulima, sampai buku disertasi yang diterbitin Penerbit Buku Kompas. Dia selonjoran di meja, nyengir, “Silakan difoto, dipegang, dicium baunya kalau ragu. Saya santai saja.”

Dua hari doang, wak! Orang lain kalau kena tuduhan gini biasanya langsung masuk gua hibernasi tiga bulan, hire lawyer segambreng, bikin tim crisis beranggotakan 47 orang, lalu klarifikasi pake Instagram story hitam-putih kutipan Pramoedya. Arsul Sani? Langsung buka-bukaan kayak buka celengan lebaran. “Mau zoom 500%? Silakan. Mau bawa pulang? Ya nggak boleh, tapi boleh selfie bareng ijazahnya.”

Ini bukan sekadar respons, ini adalah tesis doktor baru dalam ilmu ketenangan, kalau lo punya barang asli, ngapain takut? Kalau lo takut, berarti lo memang nggak punya. Titik. Di era semua orang sibuk teriak “fitnah terstruktur!”, Arsul datang membawa ajaran Zen, transparansi itu gratis, dan jauh lebih murah daripada bayar pengacara sepuluh tahun.

Netizen yang tadinanya sudah asah pisau komentar, akhirnya cuma bisa bisik, “Eh… kok kayaknya asli sih?” Thread-thread panjang yang sudah disiapin judul “Arsul Sani Terbukti Bohong!!1!” langsung auto-delete sendiri karena malu. Yang awalnya mau bikin petisi, akhirnya bikin petisi minta maaf.

Salut? Kita semua harus sungkem sambil bawa nasi kenduren. Di tengah banjir ijazah abal-abal yang lebih banyak dari banjir Jakarta musim hujan, Arsul Sani datang kayak Jedi Master dengan lightsaber bernama “bukti fisik”. Zero drama, zero nangis di podcast, zero quote Nietzsche. Cukup satu gerakan, buka tas, keluarin kertas, mic drop.

Moral cerita, kalau suatu hari lo dituduh ijazah palsu, jangan panik. Cukup bawa ijazah asli, taruh di meja, terus bilang pelan, “Ini asli. Kalau masih nggak percaya, ya silakan investigasi ke Polandia, sekalian kenalan dengan pemain volinya yang juara dunia. Ongkosnya sih agak mahal. Tak masalah bagi yang berduit.

Arsul Sani, kamu bukan cuma hakim MK. Ente adalah profesor besar filsafat ijazah di zaman edan ini. Respect maksimal. Cuma, laporan di Bareskrim tetap jalan, dan tak tahu apakah mau dilanjutkan atau tidak. Tapi, kalau sudah dipamerkan ijazahnya, rasa-rasanya si pelapor berpikir dua kali mau lanjut. Kecuali, sengaja untuk melemahkan reputasi MK.

Tak kasih pantun ya, wak.

Ijazah asli dibuka pagi
Netizen sempat panas berduri
Arsul tunjukkan tanpa banyak janji
Langsung senyap semua teori

Tas kresek dibuka perlahan
Hologram berkilau tak bisa dibohongi
Tuduhan mendadak hilang pelan-pelan
Nyali yang menuduh ikut mengecil sendiri

 

#camanewak
Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

error: Jangan Suka Copy Punya Orang, Jadilah Manusia Yang Kreatif!!