KBBAceh.News | Tapaktuan – Ironis dan miris memang nasib para santri MUQ Panjurpian kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan di karenakan di dalam menu makan mereka di temukan larva ulat mayat dan ulat bangkai
Telah berulang kali keadaan yang sama terjadi di sekolah kebanggaan masyarakat Aceh Selatan yang telah banyak mengukir prestasi dan mengharumkan nama daerah sampai ketingkat nasional, akan tetapi belum terlihat ada tindakan nyata dari pihak pemerintah kabupaten Aceh Selatan sebagai pemilik lembaga Ulumul Qur’an ini meskipun kritik dan saran serta solusi telah disampaikan oleh berbagai pihak
Madrasah Ulumul Qur’an Aceh Selatan adalah lembaga stady multidisiplin pendidikan Islam yang membahas segala aspek ilmu tentang Al-Qur’an
Sudah pantaskah kita sebagai masyarakat Aceh yang islami di negeri syariah memberi makan para santrinya yang didalam menu makannya terdapat ulat mayat dan ulat bangkai
Keadaan ini adalah bentuk ancaman kekerasan mental secara verbal yang telah kita lakukan secara bersama-sama karena bila kita diam saja atas keadaan ini sama dengan kita telah turut serta melakukan kejahatan kemanusian disebabkan kasus ini bukan sekedar persoalan moral tapi ini adalah tindakan kriminal pelanggaran hukum pidana
Akibat ulat mayat dan ulat bangkai di dalam menu makan para santri ini telah membuat peserta didik MUQ menjadi traumatik sehingga pimpinan MUQ berserta dewan guru mengambil inisiatif mendatangkan para dokter spesialis jiwa ke sekolah mereka untuk melakukan konseling untuk memulihkan mental trauma anak-anak didik mereka
Atau apakah kita semua telah, “Sumum Bukmum Umyun Fahum Laa Yarji’uun” (Mereka telah Tuli, Bisu dan Buta sehingga mereka tidak dapat lagi kembali)
(Red)