Cinta yang Diuji, Kasih yang Ditempa

Cinta yang Diuji, Kasih yang Ditempa
  Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:
KBBAceh.News | Tapaktuan, – Bayangkan sebuah taman. Cinta adalah bibitnya, tetapi tanpa air, pupuk, dan cahaya, ia takkan berbuah. Dalam rumah tangga, air itu adalah komunikasi yang lembut, pupuknya adalah doa, dan cahaya itu adalah ibadah bersama.
Imam Ali bin Abi Thalib r.a. pernah berkata:
“Cintailah istrimu sebagaimana engkau ingin dicintai, dan janganlah engkau menuntut kesempurnaan darinya sebagaimana engkau sendiri tidak sempurna.”
Kata-kata ini seolah mengingatkan kita bahwa rumah tangga bukan tempat mencari orang sempurna, tetapi tempat menyempurnakan diri bersama.
Dalam sejarah, kita membaca kisah Rasulullah ﷺ yang selalu memuliakan istri-istrinya dengan kasih dan kelembutan. Beliau menambal sendiri pakaiannya, bercanda dengan ‘Aisyah, dan tidak pernah menegur dengan kata kasar. Suatu hari ‘Aisyah ditanya tentang bagaimana Rasulullah di rumah, dan ia menjawab:
“Beliau membantu pekerjaan rumah tangga, dan apabila tiba waktu salat, beliau segera pergi untuk salat.” (HR. Bukhari)
Itulah cinta yang hidup dalam keseharian — sederhana, tapi menggetarkan hati. (By Dr. Khairuddin, S.Ag,. MA)
Bagikan:

Tinggalkan Komentar

error: Jangan Suka Copy Punya Orang, Jadilah Manusia Yang Kreatif!!