Kutacane, KBBACEH.news – Gabe Martua Tambunan (GMT) SE, salah satu kader DPD II Partai Golkar Aceh Tenggara, mengaku kecewa kepada DPD I Partai Golkar yang tidak memasukan namanya dalam daftar calon sementara (DCS) untuk calon legislatif (Caleg) DPRA untuk Pemilu 2024 mendatang.
“Padahal saya dalam kepengurusan Partai Golkar Aceh Tenggara, sudah sejak lama yakni dari tahun 1999 sampai dengan sekarang ini, dan sudah ada Surat Keputusan (SK) kepengurusan Partai Golkar,” kata Gabe Mertua Tambunan kepada KBBACEH.news di Kutacane, Selasa (23/5/2023).
Konon lagi, lanjutnya, ia saat ini merupakan Ketua pelaksana harian (Plh) namun nyatanya tidak masuk dalam DCS untuk caleg DPRA.
Namun sayangnya, pihak DPD I Partai Golkar Aceh tidak merekomendasikannnya untuk masuk menjadi DCS.
“Padahal saya sudah berbuat banyak di kepengurusan Partai Golkar. Tapi kok bisa saya tidak masuk DCS. Saya heran kenapa ini bisa terjadi. Saya tidak tahu apa yang menjadi persoalan. Sehingga saya tidak masuk dalam DCS,” ungkapnya.
Seharusnya DPD I Partai Golkar Aceh sangat layak mempertahankan untuk menjadi calon anggota legislatif DPRA Provinsi Aceh. Sebab sebagai anggota DPRK Aceh Tenggara sudah tiga periode menjabat.
Seharusnya mereka (DPD II Partai Golkar Aceh), untuk menetapkan DCS harus objektif serta penuh dengan banyak pertimbangan, terutama kemampuan, kelayakan.
“Sebab dari segi karir politik saya sudah tiga periode menduduki sebagai anggota DPRK Agara. Tentunya hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi pihak DPD I Partai Golkar Aceh,” sebut Gabe.
Menurutnya, akiibat tidak masuknya namanya di dalam DCS di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, kedepannya bisa menghambat karir politiknya. Karena berdasarkan usulan dari DPD II Partai Golkar Agara ia masuk diusulkan untuk calon anggota legislatif DPR Aceh.
“Begitu juga dengan hasil persentase angka 200 : saya masuk. Kemudian persentase 150 -100: saya tetap masuk. Makanya saya sangat heran, begitu pendaftaran bacaleg sementara yang di sampaikan ke KIP Aceh Tenggara, nama saya tidak masuk,” keluhnya.

Menanggapi hal itu, H.Armen Desky, mantan ketua DPD Partai Golkar Agara, dan juga mantan Bupati periode 2001-2006 kepada KBBACEH.news di kediamannya mengatakan, terkait tidak masuknya Gabe Martua Tambunan SE, ke dalam DCS untuk calon anggota legislatif DPRA provinsi Aceh, hal ini merupakan suatu kerugian bagi partai Golkar sendiri.
“Karena saudara Gabe Martua Tambunan, merupakan salah seorang kader partai Golkar yang mempunyai kapasitas dan masa yang cukup besar. Peluang untuk duduk di kursi DPRA cukup besar,” sebut H Armen Desky.
Ia menyatakan, seharusnya DPD I Partai Golkar Aceh, harus pertimbangkan secara matang, dan bijaksana terhadap penentuan calon anggota legislatif untuk tahun 2024 mendatang khususnya calon anggota DPRA. Tidak boleh menetapkan DCS secara diskriminasi, harus berlaku adil terhadap semua kadernya dan objektif dalam penetapan.
“Bahkan semasa saya menjabat ketua DPD II Partai Golkar Agara, sebelum kader partai Golkar untuk DPRA ada tiga orang di Aceh. Mereka semuanya dari kader Golkar. Kita tidak menginginkan terkait pemilihan umum yang akan datang, tidak menimbulkan gesekan, karena Aceh Tenggara merupakan daerah sepakat segenap yang terdiri 11 etnis suku tetap bisa rukun dan damai. Sebab di masa konflik masa Aceh bergejolak pun, kita tetap menjadi daerah putih. Dan tidak pernah ada gesekan antar suku, ini merupakan modal kita” , jelas Ketua Tim Tokoh Partai Golkar Agara itu. (Hidayat/Red).