Apa Benar Sesar yang Berdekatan Saling Memicu Gempa?

Apa Benar Sesar yang Berdekatan Saling Memicu Gempa?
  Akurat Mengabarkan
Penulis
|
Editor
Bagikan:

KBBAceh.News | Tapaktuan – Setelah kejadian gempa M5.8 di Poso Pesisir pada 17 Agustus 2025 lalu, banyak yang bertanya apakah gempa tersebut berkaitan dengan Gempa M5.0 dan M5.7 di Pendolo yang terjadi pada 14 dan 24 Juli 2025. Pertanyaan ini muncul karena lokasi ketiga gempa itu berdekatan dan waktu kejadiannya tak terlalu jauh.

Teori ini biasa dikenal sebagai RAMBATAN GEMPA. Sebenarnya ada pro dan kotra terkait terkait teori ini, sebagian seismologi ada yang percaya bahwa itu benar dan ada juga yang menentang hal tersebut. Walaupun begitu ada sedikit penelitian yang lebih masuk akal yang telah dilakukan oleh Belardinelli,dkk dan dipublikasikan pada tahun 2003.

Pada penelitian tersebut diketahui bahwa gempa itu dapat memicu gempa lain melalui dua mekanisme. Pertama static triggering (pemicu stastis) dan dynamic triggering (pemicu dinamis. Pemicu statis terjadi ketika adanya gempa di suatu sesar maka gempa tersebut akan mengubah tekanan stress di sesar sekitarnya. Seperti contoh Gempa M5.7 Pendolo bisa mengubah tekanan stress Sesar Tokoraru sehingga mendapat tambahan tekanan yang memperbesar dan mempercepat peluang terjadinya gempa.

Sedangkan Pemicu Dinamis itu kebalikan dari Pemicu statis yang dikenal sebagai tekanan yang mengurangi risiko kejadian gempa disesar lain. Maksudnya Gempa yang terjadi di suatu sesar gempanya akan merambat melalui kerak bumi dan menyenggol sesar sekitarnya yang hampir siap untuk patah. Akibatnya sesar yang akan siap patah tersebut ketika mendapat tekanan dinamis dia malah gagal melepaskan energi besar dan hanya melepaskan energi kecil secara bertahap kemudian siap mengumpulkan energi kembali.

Penelitian khusus terkait Pemicu dinamis ini telah dilakukan oleh para ilmuan dari Scripps Institution of Oceanography at the University Of California San Diego pada tahun 2004 hingga 2015. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa gempa disuatu wilayah dapat memberikan tenakan dinamis kepada sesar disekitarnya untuk melepaskan energi secara bertahap dalam skala yang lebih kecil. Kejadian ini pernah terjadi pada gempa-gempa besar seperti Gempa Aceh 2004 dan Gempa Noto Jepang 2024.

Berdasarkan hal tersebut muncul Hipotesis bahwa gempa M5.8 Poso Pesisir dipicu oleh Tekanan statis dari Sesar Poso. Untuk membuktikan hal ini dibutuhkan penelitian lebih lanjut apakah benar atau tidak hipotesis tersebut.

Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang hidup disekitar sesar aktif sudah sepatutnya meningkatkan mitigasi bencana, agar kita siap dalam menghadapi gempa dimasa yang akan datang. (Red)

 

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

error: Jangan Suka Copy Punya Orang, Jadilah Manusia Yang Kreatif!!